Definisi konflik sosial
Konsep konflik sosial adalah proses pencapaian suatu tujuan dengan cara melemahkan dan menghancurkan lawan tanpa memperhatikan norma dan nilai yang berlaku.
Perlu diketahui pula bahwa sumber konflik sosial ini terkait dengan berbagai aspek seperti sosial, politik, ekonomi, serta sifat biologis Indonesia. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai konflik yang tidak hanya diakibatkan oleh perdebatan tentang sesuatu yang dianggap terbatas, tetapi juga oleh perbedaan tujuan atau nilai.
Konflik sosial merupakan suatu bentuk hubungan antar individu atau kelompok dalam masyarakat untuk memperoleh sesuatu yang disayangi dan langka, yang diikuti dengan segala bentuk tindakan yang saling mengancam atau bahkan saling menghancurkan.
Faktor Penyebab Konflik Sosial
Ada banyak faktor yang menimbulkan konflik. Faktor umumnya meliputi:
Perbedaan antar individu disebabkan oleh perasaan, prinsip, dan pendapat.
Adanya perselisihan kepentingan, baik ekonomi, sosial, hukum maupun politik.
Perubahan sosial dalam masyarakat juga dapat merubah nilai-nilai sosial seseorang, sehingga terjadi perselisihan pendapat dan juga tergerusnya nilai-nilai kerukunan dan kebersamaan dalam masyarakat.
Konflik yang muncul di masyarakat tentunya dapat berubah menjadi kekerasan ketika konflik tersebut sudah berada pada tahap cedera sehingga menimbulkan kerusakan harta benda bahkan merugikan fisik orang lain.
Efek konflik
Konflik sosial ini bisa berakibat fatal. Di bawah ini adalah semua jenis dampak yang ditimbulkan oleh konflik ini, termasuk yang berikut ini:
- Tingkatkan solidaritas di antara anggota kelompok.
- Runtuhnya persatuan kelompok.
- Kepribadian individu berubah.
- Kerusakan properti.
- Perumahan, aturan dan bahkan penyerahan pesta.
Upaya menyelesaikan konflik sosial
Akan selalu ada konflik sosial di masyarakat. Sebab, konflik itu pada dasarnya adalah bagian dari interaksi sosial. Oleh karena itu, konflik yang muncul di masyarakat tentunya dapat diselesaikan dengan beberapa langkah. Langkah-langkah untuk menyelesaikan konflik sosial sekarang meliputi:
1. Toleransi
Toleransi merupakan tindakan dimana kedua belah pihak mempertahankan posisinya masing-masing, tetapi juga siap menghormati pandangan orang lain, agar tidak menimbulkan perselisihan seperti toleransi antar umat beragama misalnya.
2. Kompromi
Kompromi adalah salah satu bentuk akomodasi dimana para pihak yang terkait masing-masing mengurangi klaimnya untuk mencapai penyelesaian sengketa yang ada. Misalnya, kesepakatan antara demonstran dan polisi, sebagai aparat keamanan, ingin menjaga ketertiban dan disiplin.
3. Mediasi
Mediasi adalah cara menyelesaikan sengketa yang didukung oleh pihak ketiga, tetapi tidak ada keputusan yang mengikat. Pihak ketiga ini merupakan pihak netral dan juga memiliki posisi penasehat, namun tetap tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan tentang bagaimana menyelesaikan perselisihan.
4. Rekonsiliasi
Rekonsiliasi adalah upaya untuk menemukan keinginan para pihak yang berselisih untuk mencapai keputusan / kesepakatan bersama.
5. Arbitrase
Arbitrase adalah cara menyelesaikan sengketa dengan menggunakan pihak ketiga untuk mengambil keputusan. Pada akhirnya, hasil keputusan diterima dan ditindaklanjuti oleh kedua belah pihak.
6. Penilaian
Keputusan adalah penyelesaian sengketa atau kasus di pengadilan. Namun, proses ini dibutuhkan oleh pihak-pihak terkait yang memiliki kepentingan di tingkat nasional atau internasional.
7. Paksaan
Coercion merupakan salah satu bentuk penyesuaian dimana prosesnya dilakukan dengan paksa.
Kebuntuan ke-8
Kebuntuan ini merupakan keadaan di mana pihak lawan sama kuatnya. Namun, ia berhenti pada titik tertentu dalam pelaksanaan konfliknya karena tidak mungkin lagi salah satu pihak untuk maju atau mundur.
Sumber :